CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

Hai teman-teman!
Kali ini Aku mau sedikit menjelaskan tentang Catatan Kaki dan Daftar Pustaka. Nah materi ini merupakan salah satu materi yang ada di UNBK SMK 2019, dan buat kalian yang masih ada materi ini di UNBK kalian, jangan sedih ya... Karna ini salah satu materi yang gampang kok.

Lalu apa sih perbedaan kedua nya? Yuk liat penjelasan dibawah.

Catatan Kaki

   Mulai dari yang gampang dulu nih... Urutan catatan kaki itu sendiri adalah:
1. Nama penulis atau pengarang (tanpa di Indeks)
2. Judul Buku (ditulis miring)
3. Tempat diterbitkan (kota)
4. Nama Penerbit
5. Tahun terbitan
6. Sertakan nomor halaman tempat.

atau misalnya gini,
Nama Penulis,Judul Buku(Tempat diterbitkan:Nama Penerbit,Tahun Terbitan),hlm.sekian

Coba ya langsung masuk ke soal:
*Judul Buku         : Pasangan Labil
  Pengarang           : Paramita Swasti Buwana
  Penerbit               : PT Elex Media Komputindo
  Tahun Terbit        : 2014
  Kota Terbit          : Jakarta
  Jumlah Halaman : 207

Catatan Kaki :
Paramita Swasti Buwana,Pasangan Labil(Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2014),hlm.207

Nah tips nya nih buat ngebedain Catatan Kaki sama Daftar Pustaka yaitu, Nama pengarang/penulis itu tidak di indeks, yang kedua setiap jeda itu pake koma (,) kecuali bagian hlm. dan yang ketiga di akhir kalimat tidak menggunakan tanda titik (.)

Daftar Pustaka

  Nah daftar Pustaka itu sedikit ribet, dan ini yang biasa nya keluar saat UNBK ataupun USBN. Nah untuk urutan nya sendiri adalah:
1. Nama penulis atau pengarang (harus di indeks)
2. Tahun Terbit
3. Judul Buku (ditulis miring)
4. Tempat di terbitkan (kota)
5. Nama Penerbit

Biar kalian gak ribet dan pusing ngafalin nya, kalian singkat aja jadi NATAJUKOPEN.

Jadi contoh penulisannya seperti ini : Nama.Tahun.Judul Buku.Kota:Penerbit.

Contoh soalnya gini:
*Judul Buku              : Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
  Penulis                     : Taufik Ismail
  Penerbit                   : Yayasan Ananda
  Tempat Diterbitkan : Jakarta
  Tahun Terbit            : 1998

Daftar Pustaka :
Ismail,Taufik.1998.Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.Jakarta:Yayasan Ananda.

Tips buat ngebedain Daftar Pustaka dengan Catatan Kaki adalah yang pertama Nama penulis buku nya di Indeks, misalnya nama penulisnya Chairul Tanjung maka di indeks jadi Tanjung, Chairul. atau contoh lainnya nama penulisnya Susilo Bambang Yudhoyono, maka kalau di indeks menjadi Yudhoyono, Susilo Bambang. Yang selanjutnya adalah setiap jeda kata menggunakan tanda titik (.) dan di akhiri juga dengan tanda titik (.)

Nahh sekarang udah sedikit bertambah kan ilmunya tentang Catatan Kaki dan Daftar Pustaka. Semoga bermanfaat dan mendapatkan hasil yang baik.

Terima Kasih :)

Majas yang Sering Keluar Pada UJIAN NASIONAL Beserta Contohnya

Majas-majas yang sering muncul di UJIAN NASIONAL

Majas atau Gaya Bahasa merupakan pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup. Majas digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya puisi dan prosa.

Berikut adalah Majas yang sering muncul di Ujian Nasional :

1.Personifikasi = Benda seakan-akan hidup
    Contoh : daun melambai-lambai diterpa angin, Puting Beliung menari-nari hingga menerbangkan pepohonan di sekitarnya, Asap rokok menggerogoti organ dalam manusia dan menyebabkan berbagai penyakit.

2. Hiperbola =  melebih-lebihkan yang tidak mungkin terjadi
    Contoh : Kalau kau tidak percaya, belah saja dadaku

3. Litotes =  mengunakan kata-kata untuk merendahkan diri
    Contoh : Ayahku hanyalah pegawai biasa, Kapan-kapan kalau ada waktu singgahlah di gubuk saya. (padahal rumahnya gede)

4. Paradoks =  menyatakan sesuatu yang berbalik dengan kenyataan

5. Metafora = perbandingan secara langsung
    contoh : Sebagai bunga bangsa tak kenal lelah. (penerus bangsa)

6. Similo = perbandingan tidak langsung
    contoh : dia seperti.........
7. Paradilisme = pengulagan kata antar baris puisi
    a. anafora = pengulangan kata didepan
        Contoh : diam itu dingin, diam itu sunyi
    b. epifora = pengulangan kata dibelakang

8. Repitisi = pengulangan kata dalam satu baris
    Contoh : diam, diam, diam

9. Antitesis = penggunaan kata berlawanaan makna
    contoh : tua muda, senang susah

10. Taktologi = pengunaan kata yang sama atau mirip maknanya
    contoh : riang gembira

11. Epimina = mengunakan kata untuk memperhalus ucapan
    contoh : kurang beruntung